ANALISIS RATIO PROBABILITAS PADA BANK BNI SYARIA
D. HASIL DAN
PEMBAHASAN
1) ROA (Return On
Asset)
Tabel 1
Hasil Perhitungan
ROA Bank BNI
Syariah Periode
2010-2012
NO
|
TAHUN
|
ROA
|
GROWTH %
|
1
|
2010
|
0,57%
|
|
2
|
2011
|
0,78%
|
0,21%
|
3
|
2012
|
0,96%
|
0,17%
|
Sumber: Data Olahan 2013
Hasil perhitungan ROA pada tabel 1 menunjukkan
bahwa pada tahun 2010, setiap Rp 100 aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan
menghasilkan laba sebesar Rp 0,57. Ditahun 2011 perusahaan menghasilkan laba Rp
0,78 dari setiap Rp 100 aktiva. Terjadi peningkatan di tahun 2011sebesar Rp
0,21.
Tabel 2
Ringkasan Aset dan
Laba bersih
Bank BNI Syariah
2010-2012
KETERANGAN
|
2010
|
2011
|
2012
|
ASET
|
6,394,942
|
8,466,887
|
10,645,313
|
LABA BERSIH
|
36,512
|
66,354
|
101,892
|
KETERANGAN
|
GROWTH 2010-2011
|
||
ASET
|
32,40% 2,071,945
|
||
LABA BERSIH
|
Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan
Neraca dan Laporan Laba Rugi BNI Syariah
2013
Peningkatan ROA di tahun 2011 karena total aset
BNI Syariah yang tumbuh meningkat menjadi Rp 8.467 miliar atau meningkat 32%
dari Rp 6.395 miliar di tahun sebelumnya. Perolehan laba di tahun 2011
lebih baik dibandingkan pencapaian tahun
2010, dimana laba bersih sebesar Rp 66.354 juta mengalami peningkatan sebear
82% (Rp 36.512 juta ) dari tahun 2010.
Nilai ROA pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 0,96
Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp
0,17. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
naiknya nilai total asset sebesar 25,73% (Rp 2.178.426 juta). Asset yang terdiri
dari Pembiayaan yang diberikan, mengalami peningkatan sebesar
11 43,72%. Hal serupa juga diikuti dengan peningkatan
ijarah.
Laba bersih BNI Syariah tahun 2012 tumbuh 53,56%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang meningkat sebesar 82% Rp 66.354 juta menjadi
Rp 101.892 juta.
Tabel 3
Matriks Kriteria
Peringkat
Komponen ROA
Rasio Peringkat
ROA > 1,5% 1
|
1,25% < ROA ≤
1,5% 2
|
0,5% < ROA ≤
1,25% 3
|
0 < ROA ≤ 0,5% 4
|
ROA ≤ 0% 5
|
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2000
Berdasarkan pada SE BI No.6/23/DPNP tahun 2004
(tabel 3)
mengenai pengukuruan kinerja bank dari hasil
perhitungan ROA dengan matriks penilaian peringkat, tahun 2010 Bank BNI Syariah dikatakan CUKUP SEHAT.
Hal ini karena hasil perhitungan ROA yaitu 0,57% dikategorikan masuk di dalam
peringkat tiga. Di tahun 2011 ROA menunjukkan angka 0,78%, meningkat 0,21%.
Hasil tersebut masih membuat Bank BNI Syariah masuk dalam kategori peringkat tiga
yaitu CUKUP SEHAT. Sedangkan pada tahun 2012 BNI Syariah tetap masuk
dalam kategori CUKUP SEHAT. Karena hasil perhitungan ROA
menunjukkan angka 0,96% meningkat 0,19% dari tahun sebelumnya.
2) ROE (Return On
Equity)
Tabel 4
Hasil Perhitungan
ROE Bank BNI
Syariah Periode
2010-2012
No. Tahun
ROE Growth
NO
|
TAHUN
|
ROE
|
GROWTH
|
1
|
2010
|
3,47%
|
|
2
|
2011
|
6,16%
|
2,69%
|
3
|
2012
|
8,58%
|
2,42%
|
Nilai ROE pada tahun 2010 dapat diartikan bahwa
setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki perusahaan, perusahaan menghasilkan laba
sebesar Rp 3,47. Di tahun 2011 perusahaan menghasilkan laba Rp 6,16 dari setiap
Rp 100 ekuitas yang dimiliki perusahaan. Terjadi peningkatan sebesar Rp 2,69 di
tahun 2011 dari tahun sebelumnya.
Tabel 5
Ringkasan Aset dan
Ekuitas Bank
BNI Syariah
2010-2012
Keterangan 2010 2011 2012
Laba Bersih 36,512
66,354 101,892
Ekuitas 1,051,450
1,076,677 1,187,219
Keterangan
Growth 2010-21011
Growth 2011-
2012
% Rp % Rp
Laba Bersih 81.73%
29,842 53.56% 35,538
Ekuitas 2.40% 25,227 10.27% 110,542
Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Neraca
dan Laporan Laba Rugi BNI Syariah 2013
Peningkatan nilai ROE tersebut karena nilai
pertumbuhan laba bersih dari tahun 2010 ke 2011 mengalami peningkatan sebesar 82% dan Ekuitas di tahun 2011 meningkat sebesar 2,40% dari tahun
2010. Pada tahun 2012 nilai ROE BNI Syariah adalah sebesar 8,58% yang berarti
bahwa setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki perusahaan, perusahaan menghasilkan
Rp 8,58. Nilai tersebut meningkat sebesar Rp 2,42 dari tahun sebelumnya. Hal
ini karena laba bersih BNI Syariah tahun 2012 tumbuh 53,56% dibanding tahun
sebelumnya, yaitu dari Rp 66.354 juta menjadi Rp 101.892 juta. Nilai ekuitas di
tahun
2012 adalah sebesar Rp 1.187.219. Peningkatan
nilai ekuitas tersebut tumbuh sebesar 10,27% dari tahun 2011.
Tabel 6
Matriks Kriteria
Peringkat
Komponen ROE
Rasio Peringkat
ROE > 15% 1
12,5% < ROE ≤ 15%
2
5% < ROE ≤ 12,5%
3
0 < ROE ≤ 5% 4
ROE ≤ 0% 5
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004 Berdasarkan
pada SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004 (tabel 6) mengenai pengukuruan kinerja bank
dari hasil perhitungan ROE dengan matriks penilaian peringkat, tahun 2010 Bank
BNI Syariah dikatakan KURANG SEHAT. Hal ini karena hasil perhitungan ROE
yaitu 3,47% dikategorikan masuk di dalam peringkat empat. Di tahun 2011 ROE menunjukkan
angka 6,16 %, meningkat 2,98%. Hasil tersebut membuat Bank BNI Syariah masuk
dalam kategori peringkat tiga yaitu CUKUP SEHAT. Sedangkan pada tahun
2012 BNI Syariah tetap masuk dalam kategori
CUKUP SEHAT. Karena hasil perhitungan
ROA menunjukkan angka 8,58% meningkat 2,42% dari tahun sebelumnya.
3) GPM (Gross
Profit Margin)
Tabel 7
Hasil Perhitungan
GPM Bank BNI
Syariah Periode
2010-2012
NO
|
TAHUN
|
GPM
|
GROWTH %
|
1
|
2010
|
66,45%
|
|
2
|
2011
|
67,81%
|
1,36%
|
3
|
2012
|
68,92%
|
1,10%
|
Sumber: Data Olahan 2013 Pada tabel 7 GPM (Gross
Profit Margin) dari tahun ke tahun menunjukkan angka yang meningkat.
Tahun 2010 setiap Rp 100 penjualan/pendapatan perusahaan, perusahaan menghasilkan
Hak Bagi Hasil Milik Bank sebesar Rp 66,45 dan Rp 67,81 di tahun 2011.
Tabel 8
Ringkasan Pendapatan
dan Hak Bagi
Hasil Milik Bank
Bank BNI Syariah
2010-2012
Keterangan 2010 2011 2012
Pendapatan 417,661 784,144
936,406
Hak Bagi Hasil
Milik Bank
277,555 531,731
645,350
Keterangan
Growth 2010-
21011
Growth 2011-
2012
% Rp % Rp
Pendapatan 87.75%
366,483 19.42% 152,262
Hak Bagi Hasil
Milik Bank
91.58% 254,176 21.37% 113,619
Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Laporan
Laba Rugi BNI Syariah 2013 Nilai GPM tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar
Rp 1,36. Peningkatan tersebut karena total pendapatan mengalami peningkatan sebesar
88% di tahun 2011 dari tahun sebelumnya yaitu Rp 417.661 juta serta Hak Bagi Hasil
Milik Bank di tahun 2011 yang mengalami peningkatan sebesar 91,58%. Nilai GPM
di tahun 2012 adalah sebesar 68,92%, mengalami penurunan sebesar 1,10%.
Meskipun pertumbuhan nilai GPM dari tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan,
namun nilai GPM di tahun 2012 tetap menunjukkan peningkatan dari tahun
sebelumnya. Penurunan pertumbuhan nilai GPM
tersebut disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan
pendapatan dan Hak Bagi Hasil Milik Bank. Pertumbuhan nilai pendapatan dari
tahun 2011 ke 2012 adalah sebesar 19,45%. Kemudian nilai pertumbuhan Hak Bagi
Hasil Milik Bank sebesar 21,37%. Secara keseluruhan jika dilihat dari nilai GPM
di tahun 2010-2012, menunjukkan kinerja yang baik. Karena semakin tinggi nilai
GPM maka semakin baik pula keadaan
operasional perusahaan.
4) NPM (Net
Profit Margin)
Tabel 9
Hasil Perhitungan
NPM Bank BNI
Syariah Periode
2010-2012
No. Tahun
NPM Growth
%
1 2010 8,74%
2 2011 8,46% -0,28%
3 2012 10,88% 2,42%
Sumber: Data Olahan 2013 Nilai NPM (Net
Profit Margin) pada tabel 4.4 di tahun 2010 adalah sebesar 8,74%, yang
berarti bahwa setiap Rp 100 penjualan, perusahaan menghasilkan laba bersih
sebesar Rp
8,74. Pada tahun 2011 nilai NPM adalah sebesar
8,46% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan menghasilkan laba bersih
Rp 8,46.
Tabel 10
Ringkasan Pendapatan
dan Laba
Bersih Bank Bank BNI
Syariah 2010-
2012
Keterangan 2010 2011 2012
Pendapatan 417,661 784,144 936,406
Hak Pihak
Ketiga Atas
Bagi Hasil
Dana Syirkah
Temporer
140,106 252,413 291,056
Beban
Operasional
165,085 382,793 673,954
Laba Bersih 36,512 66,354 101,892
Tabel Lanjutan
Keterangan
Growth 2010-
21011
Growth 2011-
2012
% Rp % Rp
Pendapatan 87.75% 366,483 19.42% 152,262
Hak Pihak
Ketiga Atas
Bagi Hasil
Dana Syirkah
Temporer
80.16% 112,307 15.31% 38,643
Beban
Operasional
131.88% 217,708 76.06% 291,161
Laba Bersih 81.73% 29,842 53.56% 35,538
Sumber: Data Diolah Dari Ikhtisar Keuangan Laporan
Laba Rugi BNI Syariah 2013 Jika dilihat nilai GPM tahun 2010 dan tahun 2011,
nilai GPM di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 0,28. Hal ini disebabkan
oleh tingkat pertumbuhan pendapatan dibawah 100% yakni masing-masing sebesar
87,75%. Sedangkan nilai pertumubuhan laba bersih ditahun 2011 yaitu sebesar
81,73%. Pada tahun 2012 nilai NPM BNI Syariah adalah sebesar 10,88%, mengalami peningkatan
sebesar 2,42% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,46%. Hal tersebut sangat
berbeda dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2011 yang mengalami penurunan dari
tahun 2010. Peningkatan nilai NPM ditahun 2012 terjadi karena laba bersih mencapai
Rp 101.892 juta tumbuh sebesar Rp 35.538 juta atau 53,56% dibandingkan laba
bersih selama tahun 2011 sebesar Rp 66.354 juta.
Secara keseluruhan kinerja Bank BNI Syariah bila
dilihat dari nilai NPM ditahun 2011 dapat dikatakan kurang baik. Karena nilai
NPM dari tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan. Sedangkan pada 2012 nilai NPM mengalami
peningkatan. Hal ini berarti kinerja Bank BNI Syariah bila diukur dengan pertumbuhan
nilai NPM di tahun 2012, lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan nilai
NPM ditahun 2011. Penurunan nilai NPM ditahun 2011 disebabkan karena nilai
pertumbuhan beban operasional yang tumbuh diatas 100%. Sedangkan pada nilai
pertumbuhan pendapatan tumbuh dibawah 100%. Hal tersebut berarti Bank BNI
Syariah tidak efisien dalam penggunaan biaya-biaya
operasionalnya. Tahun 2012 dapat dikatakan bahwa
penggunaan biayabiaya operasional Bank BNI Syariah lebih efisien dibandingkan
tahun 2011. Hal ini karena nilai pertumbuhan beban operasional di tahun 2012
dibawah 100%.
Solusi Meningkatkan
Kinerja Keuangan Bank BNI Syariah
Bank BNI Syariah perlu meningkatkan kualitas
kinerjanya pada tahun-tahun berikutnya. Menurut laporan laporan Direksi Bank
BNI Syariah, disamping kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang melambat,
Bank BNI Syariah tetap harus menjaga kinerja yang sesuai dengan target yang
sudah ditentukan oleh perusahaan. Direktur Bisnis Bank Syariah Imam T. Satono
mengatakan bahwa, perusahaan akan menerapkan strategi ekspansi pembiayaan pada
awal tahun sehingga masuk paruh kedua tidak perlu terlalu ekspansif, disamping
kondisi perekonomian domestik tengah melambat. Imbuhnya, fokus pada segmen
usaha mikro, kecil dan menengah, serta pembiayaan
perumahan, adalah beberapa strategi yang dapat
dilakukan Bank BNI Syariah pada tahun berikutnya. Dengan begitu dapat menaikkan
nilai-nilai pada pembiayaan yang merupakan pengaruh terbesar peningkatan pada
nilai aset. Sehingga Bank BNI Syariah dapat meningkatkan nilai pendapatan bagi
hasil atas pembiayan yang diberikan dan dapat meningkatkan nilai laba bersih di
tahun berikutnya. Selain itu, melihat perkembangan perekonomian domestik, Bank
BNI Syariah akan melambatkan pertumbuhan pembiayaan di segmen komersial,
utamanya untuk sekor-sektor kontruksi, pertambangan, dan sektor lain yang
memiliki kebutuhan impor cukup tinggi. Bank
BNI Syariah juga harus mempertahankan strategi-strategi bisnis yang telah
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dan meningkatkan kembali
jumlah nasabah melalui produk-produk unggulannya
yang sudah ada seperti tabungan iB Hasanah, tabungan iB Bisnis Hasanah, produk
pembiayaan Griya iB Hasanah, Talangan Haji iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah, Wirausaha
iB Hasanah dan iB Hasanah Card. Dengan melalu promosi dan sosialisasi yang
tepat kepada segmensegmen tertentu adalah upaya lain yang dapat membantu Bank
BNI Syariah dalam meningkatkan kinerja bisnisnya. Menurut anual report Bank BNI
Syariah tahun 2013 pada rencana bisnisnya adalah dengan meningkatkan nilai fee
based income antara lain melalui optimalisasi bisnis rahn, kartu Hasanah,
pengembangan remittance dan trade finance serta transactional
banking. Dengan demikian peran Bank BNI Syariah dengan sistem bagi hasil
ada sisi pengerahan dana, dapat
mendukung program pemerintah dalam upaya
pemerataan pendapatan secara adil. Sedangkan pada sisi penyaluran dana dimana
bank syariah mampu memperluas daya jangkau dan penetrasi penyaluran dana ke
semua lapisan masyarakat. Hal tersebut akan mendukung program pemerintah dalam
upaya perluasan kesempatan berusaha yang berdampak pada perluasankesempatan
kerja, dan mendukung upaya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
sumber : google.com